Menulis itu seru... Semua beban dipikiran semuanya terlampiaskan. Lega. Itulah rasanya. Awal aku menulis, ketika aku menyukai coret-coret di atas kertas cantik Diaryku.. Aku tuliskan semua yang terjadi seharian penuh di sekolah.. Kadang aku tertawa kadang juga jadi mewek nulisnya. Aku menyimpan semua Diaryku.. Tulisannya pun masih ada. Nggak ada yang aku robek. Diaryku ada 7 buah . Diary saat zaman-zaman SD sampai pada zamannya masa-masa ababil (SMA). Itu asetku.. Aset tulisanku kelak. Isinya dodol semua, Kalau ngebaca ulang isi-isinya jadi pengen ketawa sendiri. Beginikah diriku saat mengenal cinta? pura-pura gila ngebayanginnya.
Cinta...Cinta..Cinta...mengisi lembaran awal sampai akhir Diaryku. Maklumin aja anak ababil baru gede. Kenapa aku bercerita kepada kertas itu??
Jawabannya karena aku tak punya teman cerita di rumah. Saudaraku cowok semua. Sementara aku ingin sosok adik cewek tempatku meluapkan semua uneg-uneg dalam hatiku. Makanya sering curhat di kertas itu saja.
Selain kertas cantik itu, aku punya teman curhat yang lebih unik lagi. Itu adalah bayanganku sendiri...*baca:gila..hahaha...memang agak konyol sih..kunyuk...dodol...dongo..*rangkum sendiri... Iyah tepatnya di depan cermin. Aku suka cerita dengan bayang di dalam cermin itu. Sambil merintih,menangis dan sambil tertawa*benar-benar mendekati kegilaan...Itulah aku. Aku dan kesepianku.
Kalau aku kena marah...banting pintu...cerita dengan bayangan sendiri sambil mewek...*sudah tradisi...Kalau aku sudah capek curhat ke bayangan sendiri, beralih ke kertas-kertas yang sudah lama menunggu ceritaku... Kertas2 itu sepertinya mendengarkan semua keluh kesahku.. Tapi, tak pernah berani menegurku jika ceritaku kepanjangan..hahahaha.....
Pesan: Jangan takut untuk memulai menggoreskan pena di atas kertas. Karena aku yakin dia akan Wellcome mendengarkan semua yang ingin engkau ceritakan kepadanya. *anggap saudara sendiri...hahahha....
0 komentar:
Posting Komentar