Rabu, 01 Agustus 2012

Catatan Harian 2

Diposting oleh Nurul Qisthy di 22.31

            Sidrap, 2 Agustus 2012
Hari ini…
Seperti biasanya, masih berada di tempat yang sudah tidak begitu asing lagi buatku. Masih seperti kemarin-kemarin yang tidurnya sampai jam 11 pagi. Wah… cewek pemalas..  Hmm… maaf.. Pagi ini gak begitu cerah. Aku bangun membasuh tubuhku dengan air wudhu. Pengen curhat lagi sama Tuhan. Pengen bilang sama Tuha kalau aku masih bisa sabar. Aku masih pengen bertahan untuk cobaan ini. Aku gak penegn mengeluh lagi. Pokoknya aku terima tantangan yang Tuhan kasih ke aku. Eh, ngomong bagaimana dengan Faiz dan Ayah?? Apa Faiz lagi  maen yah?? Nak jangan nakal yah…Hihihihihihi…… Kalau Ayah lagi ngapain??? Bisa ketebak pasti lagi kerja atau lagi nongkrong di jalan dengan teman-temannya. Ayah…jangan lupa sholat yah……. Dua jagoanku… kangen kalian…Mwuahhh…*Kecuppipikirikanan*. Setelah pagi ini terlewati, ya masih seperti biasa, aku tergeletak manis di depan laptop sambil melongo di depan laptopnya temen. Menanti detik demi detik film yang akan aku nonton. Salah satu cara buat gak tidur siang. Tidur siang jadi itu menjelma menjadi hantu yang mengerikan setiap malam… Menjadi hantu yang membuatku “Insomnia” setiap malam. Memikirkan Faiz malam-malam sebelum tidur itu membuat bunda harus bilang huuu bunda gak kuat. Air mata meleleh ke setiap sisi bantal. Dan membuatku tak tahu caranya tidur itu bagaimana. Faiz..tolong Bunda.. Bunda nggak bisa tidur kalau Faiz belum memeluk bunda dulu. Faiz, tadi malam seperti itu juga. Bunda susah tidurnya. Padahal Bunda harus cerita lagi ke Tuhan, apa yang aku rasakan sekarang. Bunda pengen konsultasi ke Tuhan tentang Faiz, tentang orang tua bunda dan tentang orang-orang yang sebenarnya baik ke Bunda tapi, penyampaiannya yang salah. Faiz bakalan mengerti kalau Faiz sudah tumbuh besar, sudah tau benar dan salah itu apa. Kalau faiz nanti balik ke Bunda, bunda janji gak akan menunjukkan tangisan Bunda itu ke Faiz lagi. Bunda gak pengen Faiz sedih. Cukup Faiz pernah dipisahkan oleh Bunda tapi, gak untuk buat Faiz sedih lagi. Bunda bakalan siapin senyum Bunda yang terbaik. Ahh… Anggap saja gak pernah terjadi apa-apa. Faiz sayang Bunda kan?? Faiz mau kan ketika Faiz bertemu sama Bunda, Faiz bakalan bilang Faiz sayang Bunda seperti Faiz katakan ketika Faiz ketemu Bunda di alam yang tak pernah terjangkau oleh siapapun. Faiz bakalan bisikin ke Bunda kalau Bunda itu adalah bunda terbaik yang Faiz miliki. Bunda terhebat yang Faiz miliki. Faiz Janji jari kelingking buat bunda yah!!! Bunda bakalan tunggu itu semua sayang. Air mata kesedihan bunda sekarang Insyaallah akan tergantikan dengan air mata kebahagiaan untuk Bunda. Bunda pengen ketika Bunda menangis Faiz ada untuk bunda dan menghapus tetes air mata Bunda agar Bunda merasa terlindungi oleh anak bunda sendiri. Waiting…..waiting….waiting….. semua ada jalannya sayang. Bunda yakin, Di hati Faiz selalu ada Bunda meskipun Faiz cuma melihat bunda pertama kalinya. Meskipun Faiz gak pernah kenal dengan Bunda, tapi bunda sudah lihat hati Faiz, ada sesuatu yang buat Faiz merasakan kesedihan bunda. Hati bunda gak akan pernah bohong sayang. Ada sesuatu di hati Faiz yang ingin memberontak juga. Andai Faiz sudah tau itu, mungkin Faiz bisa bilang ke orang-orang itu, kalau Faiz butuh Bunda, bukan orang lain. Bunda yakin itu sayang…….. Besok di sambung lagi yah.. Bunda pengen curhat lagi ke Tuhan. Kalau Faiz itu anak kesayangan Bunda…. Love u My Baby… Mwuahhh…….
Pa… lihat kan pa bagaimana sayangnya aku ke anak aku sendiri, sampai aku harus berhayal sejauh mungkin untuk memaknai kebahagiaan itu bagaimana. Pa.. aku ingin cerita apa yang aku rasakan saat kecil sampai sekarang. Hanya ada banyak kekecewaan dan trauma tersendiri buatku. AKu tak pernah menyalahkan papa selama ini. Bahkan aku tak pernah bilang ke orang-orang selama ini kalau aku benci dengan papa. Meskipun, orang-orang di sekitar kita tau papa itu bagaimana. Pa.. ada banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan ke papa. Aku percaya pa, papa sayang sama aku. Papa bakalan belain aku ketika aku ingin berbicara dari hati ke hati semua yang kualami waktu kecil dan sampai sekarang. Semua angan-anganku tentang pernikahan yang selalu menjadi mimpi indahku, seakan menjadi mimpi buruk saat itu. Aku tidak tahu pernikahan itu membuatku bahagia atau bahkan aku hanya merasa terpaksa. Tapi, aku berusaha mencintainya. Aku berusaha bilang kalau aku akan menyayanginya. Pa.. bisa tidak aku memohon 1 kali ini saja. Biarkan aku merasakan setitik saja kebahagiaan, kedamaian hati yang kuimpikan saat aku kecil. Aku belum menemukan kebahagiaan itu Pa… Masa kecilku pun membawa trauma tersendiri buatku, apakah masa dimnana aku tumbuh dewasa, aku harus mengalaminya lagi sampai seumur hidupku??? Pa.. tau tidak bagaimana papa dulu yang baru aku tahu sekarang?? Papa sadar gak semua yang papa lakuin itu gak bener, Papa sadar gak papa secara tidak sengaja menyiksa anak papa sendiri, Papa pernah sadar gak, papa gak pernah ditegur oleh Tuhan. Untung Tuhan masih sayang padaku waktu aku kecil. Tuhan gak pengen banget menyiksaku dari kecil. Menghancurkanku waktu kecil. Pa.. aku yang rasain Pa.. sangat bisa merasakan apa yang Tuhan ujikan ke aku dan Papa. Tau tidak semakin Papa berbuat sesuatu yang Tuhan gak pengen, Cobaan itu, tibanya ke aku. Sekarang lihat Pa, Hatiku sudah terbuka.. Aku sudah merasakan ketidak adilan dan Tuhan sudah buka semuanya kepadaku. Karena kenapa? Papa masih seperti yang dulu. Lihat Pa, Papa bakalan menderita lewat aku Pa. Tuhan bakalan tunjukin ke Papa menderita akibat perbuatan Papa itu bagaimana. Aku ikhlas Pa demi kesadaran Papa. Bahkan matipun aku ikhlas buat Papa. Aku sayang Papa….
*Pa… berikan setitik saja cahaya itu buat aku, agar aku bisa cerita ke Tuhan nanti, kalau aku adalah anak yang sangat beruntung telah menerima titik cahaya kebahagiaan itu dari papaku sendiri*

0 komentar:

Posting Komentar

 

Catatan Pelangi Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea