Senin, 23 Juli 2012

Dibalik sebuah kerinduan dan mimpi...

Diposting oleh Nurul Qisthy di 07.25

 

Semua tentang mimpi itu…. Mimpi yang turut hadir dalam setiap tidurku yang lalu dan sekarang.. Mimpi yang dipersembahkan oleh Allah untukku (itu yang saya yakini). Ada pertanyaan yang kelak ingin selalu kutanyakan. Apakah mimpi itu datangnya dari Allah? Kalau iya, aku meyakininya bahwa ini adalah petunjuk untukku yang selama ini selalu bertanya, siapa yang salah dalam masalah ini. Kini aku menemukan jawaban itu lewat doa yang selalu  aku panjatkan di setiap shalatku.. Di setiap permohonanku dalam malamku. Mimpi pertama ke dua dan ke tiga yang selalu berturut-turut. Disana aku melihatnya, melihatnya dengan orang yang dipanggilnya mama. Ya, Dia orang yang ditunjuk Ibuku untuk menitipkannya dan bahkan berani untuk bilang memberikannya (Kalo perlu di Italic kan).  Aku melihatnya dan ingin memeluknya, mengajaknya bersamaku untuk melihat dunia yang munafik ini. Tapi, kenapa setiap aku ingin mengajaknya, dia (mama angkatnya) selalu melarangku. Saat itu, hati yang utuh itu seakan rapuh berkeping-keping. Kenapa tidak bisa??Aku ibunya, aku yang sekuat tenaga melahirkannya, aku menyayanginya karena Allah. Allah yang menitipkannya kepadaku. Kenapa?? Aku mulai tersadar dari mimpi itu. Mimpi itu selalu hadir dan berturut-turut hinggap di setiap tidurku. Aku tersadar dan rasa ketakutanku semakin menjadi-jadi. AKu takut ini akan jadi kenyataan. Kenyataan yang akan membelokkan hatiku, ternyata dia tak pantas untuknya. Aku takut ya ALLAH…  Mimpi itu semakin membekas. Membekas suatu saat nanti akan terjadi. Ya, saat ini, mimpi itu jadi nyata. Semua nyata. Ketika dia hadir di hadapanku. Ya, sangat sukar untuk menceritakannya secara detail. Apa yang ada dalam mimpiku itu, benar-benar terjadi. Semua nyata. Semua menjadi terbukti. Tidak ada  yang dapat percaya itu karena semua dalam permainan. Namun, aku mampu bermain dengan permainan itu, karena aku adalah objek terpenting buat mereka. Ya, sudahlah…..
Setelah mimpi-mimpi itu benar-benar terjadi, ada mimpi terindah yang saat-saat ini ditawarkan oleh Allah untukku. Mimpi yang juga berturut-turut dihadirkan olehNya. Thanks To Allah…Disana kau melihat, aku dipukuli, aku disiksa  sampai kulit tanganku dicungkil demi untuk tidak mengakuinya. Dan yang aku sayangkan, dari mimpi itu, orang tuaku sendiri yang tega melakukan seperti itu. Aku menangis, aku merintih kesakitan, mereka malah menambah sakit itu dengan kekerasan yang mereka hadirkan untukku. Namun, saat itu aku tetap bertahan,,,bertahan pada posisi yang sangat melemahkanku. AKu tetap bangkit melihat dia tepat berada di depanku. Aku tetap mempertahankannya. Disana, aku melihat pamanku yang notabenex, paman yang ditakuti oleh saudara-saudaranya (ibu dan tanteku). Dia menengahi rasa sakit itu. Semua usai. Orang tuaku diam karena beliau. Aku berlari mendekatinya, menawarkan tangan untuk menggendongnya. Awalnya, dia menolak. Dia seperti asing dengan diriku. Asing dengan ibunya sendiri. Namun, aku tetap meyakinkan kalau aku Ibunya. Ya, saat itu, yang aku liat dia mulai berfikir.
“Ya, kau ibuku.. aku mirip denganmu dan orang yang disampingmu (suamiku). Aku tidak mirip dengan bapakku yang sekarang.” Katanya sambil memelukku erat. Erat sekali seakan tak ada batasan itu mimpi atau nyata. Seakan nayata. Nyata sekali. Aku menitikkan air mata. Memanjatkan syukur kepada Allah. Ini kebesaranmu Ya Allah. Ini bentuk keadilanmu.
Saat  itu, seperti ada perang, perang yang sangat sengit. Gencatan senjata bertabuh dimana-mana. Aku tetap menggendongnya. Memeluknya. Berlari tanpa harus kulepaskan sedikit pun. Sedetikpun aku tak pernah berani untuk melepaskannya.  Sampai aku terbangun dan mengucapkan syukur atas kado terindah untukku dari Allah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Catatan Pelangi Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea